Sinergi Lintas Sektor untuk Ketahanan Pangan: Rapat Koordinasi Sistem Kerawanan Pangan dan Gizi

  04 November 2025

Samarinda, 4 November 2025 – Dalam upaya penguatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) memasuki fase krusial dengan digelarnya Rapat Koordinasi (Rakor) multisektoral yang diinisiasi oleh Dinas Pangan dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kegiatan ini menegaskan pentingnya kontribusi dan koordinasi multisektoral sebagai unsur utama dalam menyusun analisis wilayah yang akurat terhadap kerentanan pangan dan gizi. Rakor ini menjadi forum strategis yang mempertemukan berbagai instansi vital, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Kesehatan, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG berperan penting dengan menyediakan data sekunder iklim untuk sistem peringatan dini (Early Warning System) dalam memitigasi risiko kerawanan pangan, khususnya pada aspek Ketersediaan Pangan. Data iklim ini kemudian diintegrasikan sebagai salah satu indikator utama dalam perhitungan indeks SKPG, memberikan bobot signifikan pada faktor risiko alamiah. Data yang disajikan oleh BMKG langsung disinergikan dengan data produksi pangan (DPTPH), data harga (BPS), dan data status gizi (Dinas Kesehatan). Integrasi ini memungkinkan DPTPH mengidentifikasi wilayah yang secara simultan mengalami kerentanan iklim tinggi (potensi kekeringan/banjir) dan status gizi yang rendah. Selain itu, membantu DPTPH untuk merumuskan kebijakan mitigasi, seperti optimalisasi irigasi, distribusi benih tahan iklim, atau penyiapan lumbung pangan darurat. Kolaborasi ini memastikan bahwa Daya Dukung Sosial masyarakat terlindungi melalui perencanaan berbasis data yang adaptif terhadap tantangan iklim dan sinergi kebijakan lintas sektor.


Citra Satelit Himawari-8
Tinggi Gelombang Laut
Sebaran Titik Panas
Potensi Kebakaran Hutan